The Blog

JANTHO,KABARDAILY.COM – Empat orang yang terdiri dari dosen dan tenaga pendidik ISBI Aceh, resmi mendapatkan sertifikat pilot l dalam menerbangkan Sistem Pesawat Udara Kecil Tanpa Awak (SPUKTA) Professional sesuai standarisasi Nasional. Sertifikasi ini diperolah setelah peserta mengikuti kegiatan pelatihan yang dilaksanakan sejak tanggal 5 Agustus Lalu hingga berakhir pada Minggu kemarin.

 

Pelatihan yang diadakan oleh PT. Drone Edutek dibawah pengawasan Direktorat Pengoperasian Pesawat Udara Indonesia ini berlangsung secara daring dan luring. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih peserta agar dapat menerbangkan drone dengan aman, selamat dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

Selain itu kegiatan ini juga diharapkan menambah pengetahuan dalam pengoperasian drone sehingga menghasilkan kinerja yang lebih produktif, efisien dan dapat mengurasi resiko kecelakaan kerja.

 

Mustari Amd mewakili Tendik ISBI Aceh menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa sesi, diantaranya sesi daring yang dilaksanakan selama 3 hari dengan focus materi pada sisi regulasi, dan pengetahuan kelayakan terbang serta materi materi yang terkait lainnya.

 

Selanjutnya, pada 24 sd 25 Agustus, peserta secara langsung melaksanakan ujian pengetahuan teori dan ujian penerbangan yang berlokasi di lapangan Tugu Darussalam, tamabah Mustari yang juga Sekretaris Pimpinan/Rektor ISBI Aceh.

Mewakili Dosen ISBI Aceh, Haria Nanda Pratama, Dosen Prodi Teater yang juga mengikuti kegiatan ini mengatakan bahwa terlaksananya pelatihan ini merupakan respon dari ISBI terhadap regulasi pemerintah mengenai pemakaian ruang udara di Indonesia.

 

“Sebagai Pilot, tentunya kita harus mematuhi segala yang telah diatur dalam perundang-undangan. Kita sudah seharusnya memberikan contoh yang baik sekalipun berada pada ranah kreatifitas yang semakin tanpa batas ini” tambahnya.

Sementara itu, Fahrul Rozi, Staff ajang gelar ISBI aceh mengungkapkan, bahwa saat ini, pendokumentasian kegiatan kesenian semakin luas. Tak terkecuali dokumentasi menggunakan aerial (Drone) dalam beberapa aspek tertentu.

 

Untuk itu, sangat penting bagi institusi memiliki praktisi yang professional dan handal dalam pengembilan dokumentasi menggunakan drone tersebut

“Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan mengenai tata cara penerbangan dan pengambilan dokumentasi aerial yang baik dan benar, tetapi juga membentuk karakter pilot yang peka akan sekitar, dan berwawasan professional, unggahnya.

 

Empat orang peserta tersebut diantaranya adalah Mustari (Staff Umum dan Kepegawaian), Fachrul Rozi (Staff Ajang Gelar), Haria Nanda Pratama (Dosen Prodi Seni Teater), dan Asrinaldi (Dosen Prodi DKV). Peserta yang telah lulus dalam pelatihan ini mendapatkan sertifikat penerbang dan kartu identitas sUAS Remote Pilot yang dikeluarkan oleh Lembaga pelatihan terkait untuk selanjutnya dipergunakan dalam setiap pengurusan izin penerbangan, tutup Fahrul.

 

Aceh dosen Drone isbi aceh